Tangsel, mercubanten- Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Icshan memberikan apresiasi kepada PT. Indah Kiat Pulp & Paper yang telah menggelar operasi pasar minyak goreng seharga Rp. 14 ribu yang berlokasi di Kantor Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Rabu (9/2).
Pilar Saga Ichsan menjelaskan, kegiatan operasi minyak ini berlangsung selama 4 hari di 7 Kelurahan yang ada di Serpong Utara. “Untuk hari ini (Rabu-red), pelaksanaan berlangsung di Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara,” ungkapnya.
Kegiatan operasi pasar ini bekerjasama dengan Indah Kiat “Alhamdulillah ada 12 ribu kantong minyak goreng yang dijual, harganya Rp. 14 ribu, mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Ia berharap agar operasi pasar ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya, khususnya minyak.
“Kami berharap kepada Pemerintah Pusat dan pihak terkait, agar stok minyak goreng di masyarakat dapat kembali normal. Jadi pedagang di pasar bisa menjual dengan harga normal dan harga standar Rp. 14 ribu,” harapnya.
Senada dengannya, Lurah Pakulonan Dwi Santoso menjelaskan, ribuan minyak dengan harga murah ini diperuntukkan bagi seluruh warga yang memang membutuhkan.
Program ini, dilaksanakan untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
“Khusus Kelurahan Pakulonan ini, ada 2.000 kemasan minyak yang disediakan. Mereka dapat membeli dengan menunjukkan kupon yang telah diberikan,” katanya.
Setiap keluarga, kata Dwi, hanya diperbolehkan untuk membeli satu kemasan minyak. Hal itu dilakukan agar operasi pasar ini dapat dinikmati secara menyeluruh oleh masyarakat Kelurahan Pakulonan.
Sementara itu, Head of CSR PT. IKPP Tangerang Lily Yulianingsih memaparkan, untuk Kecamatan Serpong Utara ia menyediakan sebanyak 12 ribu kemasan.
“12 ribu kemasan. Untuk satu kupon satu liter atau kemasan bagi masyarakat. Mereknya Masku, produksi dari Sinar Mas Group,” tuturnya.
Kegiatan ini, kata dia, bertujuan guna membantu membantu mencukupi permintaan minyak goreng di pasaran yang diketahui kini terbilang langka. (Red)