JAKARTA,mercubanten- Ki Danang Suseno memberikan kenang-kenangan sebuah Wayang Kulit tokoh “Kyai Semar” kepada sosok pemrakarsa Kartasura Greget Dr. (Cand) Djuyamto , SH.MH sebagai bentuk rasa Terima kasih.
“Bukan tanpa alasan kenang-kenangan tersebut diberikan, pengabdiannya terhadap suku adat budaya Jawa itulah yang melayakkannya.” kata Ki Danang Suseno saat di konfirmasi awak media,Minggu (24/07/2022) melalui sambungan telepon.
“Pengabdian dan rasa peduli Om Djoe luar biasa terhadap seni budaya Jawa selama ini. Itulah yang mendorong saya ingin memberikan sebuah kenang-kenangan,” Tegas Ki Danang Suseno.
Putra alm. Ki Manteb Sudarsono memaparkan saya juga sangat bersyukur dan bahagia jika seni dan budaya tetap lestari, berkumandang, sehingga jati diri bangsa Indonesia terus mengakar lewat seni budaya tersebut.
“Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa dan tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Seni dan budaya bisa membuat saling bersilatlrahmi , berkumpul dan bersatu serta duduk bersama.” Ujarnya.
“Untuk itu mari kita bersama terus melakukan kegiatan yang baik dan bermanfaat untuk sesama,” Imbuh seniman asal Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.
Pria yang mengikuti jejak ayahanda Maestro Dalang Ki Manteb Sudarsono yang juga berprofesi sebagai dalang, dan pencipta lagu ini berharap kepada generasi muda agar seni dan budaya bisa tetap lestari. Terus mengakar ke generasi anak cucu nantinya.
Ki Danang menjelaskan sebagai generasi muda, kewajiban kita menjaga, melestarikanlah seni dan budaya Jawa. Dan tentu butuh perjuangan serta proses nyata yang sangat ulet agar tetap terjaga dan terus lestari budaya kita. Tetap semangat, asah talenta kita sesuai bidang.
Terutama dilandasi rasa suka dan cocok di hati sehingga bisa menciptakan sebuah karya yang maksimal,” kata Ki Danang yang juga memproduksi alat seni gamelan jawa serta wayangkulit itu.
Rasa kagum dan semangat, pria yang akrab disapa Om Djoe ini menanggapi dan menggambarkan bahwa sosok Ki Danang Sudarsono sebagai pelaku seni sangat penting dan mulia.
“Sebelumnya saya sangat berterima kasih atas pemberian yang istimewa ini. Dan bagi saya profesi mas Danang sebagai dalang adalah penting dan mulia. Alasannya, karena di tangan beliau lah sebagai pelaku seni budaya, seni budaya pewayangan benar-benar terjaga dan lestari. Mulia karena melalui seni wayang kulit, beliau juga mengajarkan nilai-nilai adiluhung leluhur kepada masyarakat,” ucap Om Djoe yang berprofesi sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu.
Diketahui, bahwa sosok Om Djoe salah satu tokoh yang sangat getol menyuarakan betapa penting dan mahalnya arti sebuah suku adat budaya. Bahkan dialah penginisiasi sekaligus pemrakarsa Kartosuro Greget, kemudian yang mengecam keras perusakan situs tembok baluwarti yang merupakan peninggalan sejarah, lalu penyematan sebuah gelar Kanjeng Raden Tumenggung dari Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat karena pengabdian serta kepedulian terhadap budaya, dan masih banyak lagi.
Sebagai generasi muda adalah menjadi sebuah tugas wajib dan tanggung jawab untuk menjaga, merawat serta melestarikan suku adat dan budaya yang ada di nusantara ini. Sehingga Indonesia tetap terjaga dan utuh dengan keberagamannya karena disatukan dalam ideologi Pancasila sebagai lambang kekuatan di bumi Pertiwi ini.(Red)
Sumber: Lilik Adi Goenawan