Hari lahir Pancasila, Persatuan Alumni GMNI Minta Pemkot Tangerang Tingkatkan PPWK

  • Bagikan

Tangerang, mercubanten– Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Tangerang meminta Pemerintah Kota Tangerang segera mengoptimalisasikan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) di Kota bermottokan Akhlaqul karimah.

Pasalnya, keberadaan PPWK di Kota Tangerang masih menjadi sebuah hisapan jempol belaka.

Hal tersebut disampaikan langsung ketua PA GmnI Kota Tangerang M Toha kepada awak media dibilangan pusat pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (31/5/2022)

“Hari ini momentum sangat penting untuk Pemerintah Kota Tangerang dalam memberikan edukasi wawasan kebangsaan kepada masyarakat, yang mana bertepatan dengan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945,” paparnya.

“Dengan mengoptimalkan PPWK (Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan-red) di Kota Tangerang kepada masyarakat dapat meminimalisir dan/atau mengikis habis adanya paham-paham radikal yang dapat membahayakan bangsa dan negara Indonesia,” tambahnya.

Toha juga menjelaskan, PPWK merupakan salah satu wahana yang berbentuk kelompok kerja yang diarahkan untuk pengembangan dan membangun cinta tanah air. Karena, lanjut Toha, wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia, tentang diri dan lingkungannya yang didasari oleh falsafah, cita-cita dan tujuan nasional dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan republik Indonesia.

“Dasar hukum pembentukan PPWK secara jelas telah tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan, Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1060,” jelasnya.

“Oleh karena itu, segera optimalkan PPWK di Kota Tangerang,” pungkasnya.

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Peristiwa Hari Lahir Pancasila ini berawal dari sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai dalam bahasa Jepang. Sidang pertama BPUPKI ini dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan berlangsung selama lima hari hingga tanggal 1 Juni 1945. Perlu diketahui sidang BPUPKI dilatarbelakangi kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara dihadapan anggota BPUPKI pada sidang keduanya. Soekarno menyampaikan pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”.

Pada awalnya pidato ini tidak memiliki judul, namun Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat memberikannya judul “Lahirnya Pancasila”. Bung Karno menyebutkan lima dasar negara yakni sila pertama ‘Kebangsaan’, ‘Internasionalisme atau Perikemanusiaan’, ‘Demokrasi’, ‘Keadilan Sosial’ dan ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’.

Kemudian BPUPKI membentuk panitia kecil atau Panitia Sembilan untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar yang berpedoman terhadap pidato Soekarno tersebut. Tokoh Panitia Sembilan terdiri atas Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Wahid Hasyim Mr. AA. Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, dan Mohammad Yamin.

Pada 22 Juni 1945, Pancasila dirumuskan ke dalam Piagam Jakarta. Pada 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI. Pancasila disetujui Mukadimah UUD 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.( Red)

  • Bagikan