Mercubanten- Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke 30 tahun 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten menggelar seminar, Selasa (22/3/2022). Kegiatan menghadirkan narasumber yang berkonsentrasi dalam pengelolaan sumber daya air, diantaranya Praktisi SDA atau Ahli Bendungan Dantje Kardana, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian I Ketut Jayada, Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Asep Ridwan dan Ketua Dewan Pendiri Rekonvasi Bhumi Agus Setiawan.
Pada sambutannya, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan bahwa air memiliki berkontribusi besar dalam mewujudkan ketahan pangan dan energi, kesehatan dan lingkungan serta mata pencaharian masyarakat. Sehingga peran air dalam pembangunan tidak terbantahkan.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa permasalahan air yang sedang dialami oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia telah mendorong akan timbulnya kesadaran dan kepedulian dari seluruh komponen masyarakat, untuk bersama-sama memanfaatkan dan melestarikan sumber daya air secara berkelanjutan,” ucap Arlan.
Ia juga menuturkan, efesiensi pemanfaatan air sangat penting, sehingga perlu dikoordinasikan secara terpadu. Lantaran air sangat dibutuhkan pada semua sektor pembangunan dan menjadi penghubung antara sektor satu dengan sektor lainnya.
“Undang-Undang sumber daya air menyebutkan bahwa sumber daya air memiliki sifat sosial, lingkungan hidup dan ekonomi yang diselenggarakan diwujudkan secara selaras, koordinasi dengan berbagai tingkatan pemerintahan sangat penting bagi pemerataan alokasi air. Koordinasi horizontal dan vertikal yang efektif dengan pemangku kebijakan dalam pengambilan keputusan dan keputusan yang diambil tidak bertentangan,” kata Arlan.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut seharusnya dapat dijadikan sebagai suatu kesempatan bersama-sama dalam memanfaatkan dan melestarikan air, karena air merupakan hak dari semua makhluk hidup
“Mengelola air dapat membangun semangat saling menghargai dan berkelanjutan dalam keberlanjutan pembangunan,” imbuh Arlan.
Selain itu, ia juga mengungkapkan tujuan dilaksanakan seminar hari air dunia tersebut, diharapkan dapat meningkat wawasan, pengetahuan masyarakat dan memperbaharui komitmen bersama dalam mendukung sinergisitas program antar sektor pembangunan yang berkaitan dengan pengelola sumber daya air di Provinsi Banten.
“Banten memiliki potensi sumber daya air yang cukup melimpah, tapi sesuai arahan Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur Banten bahwa perlu ditingkatkan lagi pengelolaannya untuk mewujudkan kesejahteraan bagi setiap komponen masyarakat,” ungkap Arlan.
Bukan hanya itu, ia juga berharap dengan kegiatan seminar ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi dalam mewujudkan kerjasama yang baik pada semua komponen dalam pengelolaan sumber daya air.
Serta dalam momentum hari air dunia ini, ia mengajak agar dapat dijadikan untuk meningkatkan partisipasi semua pihak, sehingga terciptanya masyarakat yang aman, adil dan sejahtera. Ia juga merasa yakin jika semua pihak turut serta dalam melakukan pengelolaan sumber daya air yang baik, maka semua hal tersebut dapat terwujud.
“Saya merasa yakin dan bersama-sama dengan seluruh jajaran PUPR Banten kita berkomitmen, bahwa kita harus bisa melaksanakan itu semua. Untuk memperkuat kerjasama dalam pengelolaan sumber daya air dapat lebih baik lagi kedepannya,” jelas Arlan.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan dengan terjadinya fenomena banjir di Kota Serang dan beberapa daerah lainnya pada beberapa waktu lalu, maka diperlukan upaya-upaya pencegahan area rusak air yang dilakukan secara komprehensif baik melalui kegiatan fisik dan non fisik.
“Dengan koordinasi diharapkan antar pihak dapat menjadi solusi atas permasalah yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi,” pungkas Arlan.
Dalam kegiatan seminar tersebut, turut hadir wakil ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim dan tamu undangan yang lainnya.(Red)